ADHD merupakan istilah guna menggambarkan rata – rata kondisi anak atau rata- rata intelegensi anak yang mengalami gangguan pada pemusatan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. (Reed, 1991).
Atttention Defisit Hyperactivity Disorder merupakan gangguan rentang atensi pendek, perilaku impulsive (nakal atau merusak) dan kesulitan dalam berkonsentrasi (Jones, 1994).
ADHD merupakan gangguan metabolisme di anterior kiri lobus frontal, dimana menunjukkan kinerja lugas dan lamban, berubah- ubah bervariasi yang disebabkan adanya diensefalik, reticular activating system yang hipoaktif, disfungsi limbic, di lobus frontal sentral lesi di daerah kaudatus. Lobus pariental di septu median (Lumbantobing, 2001).
ADHD merupakan gangguan perilaku yang disebabkan oleh disfungsi neurobiologi dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian, interaktif dan impulsive (DSM IV, American Psychiatric Association, 1994).
Etiologi
Penyebab kondisi ADHD dapat berhubungan dengan impairment ringan pada sistem saraf pusat yang terjadi pada masa prenatal, genetik dan psikososial (Reed, 1991).
ADHD kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gangguan biokimia otak, kesehatan ibu yang buruk saat hamil, ibu hamil di bawah 20 tahun, loxemia, eclamsia ( koma atau kejang karena tekanan darah tinggi), fatal disstress (stress pada bayi saat lahir ), head injuri dan lead possioning ( Betty B Osman, 2002).
ADHD juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan, retardasi pertumbuhan intra uterin, berat badan pada waktu lahir yang sangat rendah dan afiksia perinatal merupakan faktor yang ada diikuti oleh ADHD. Termasuk hiperaktivitas, intoksikasi timbal yang kronis dapat menyebabkan masalah atensi dan bahasa (Lumbantobing, 2001).
Gambaran Klinis
Anak dengan kondisi ADHD tidak mampu memusatkan pikiran dan perhatiannya selama jangka waktu yang cukup lama, anak tidak mampu berkonsentrasi, perhatiannya mudah dialihkan, rentang waktu pemusatan perhatian singkat. Penderita ADHD tidak memperhatikan hal yang rinci, ia sering membuat kesalahan karena tidak berhati- hati dengan pekerjaanya, sering berantakan dan dilakukan secara sembarangan, tidak berfikir dengan baik, sering berpindah-pindah dari kegiatan satu ke kegiatan yang lain sebelum menyelesaikan kegiatan yang dikerjakan. Tugas yang membuat perhatian mental terus menerus dirasakan tidak menyenangkan, tidak mengikuti rincian aturan permainan atau kegiatan dan kesulitan koordinasi motorik halus (Lumbantobing, 2001).
Kriteria penandaan ADHD meliputi simptom yang berkaitan dengan kurang mampu memperhatikan dan hiperaktif kompulsif. Seperti halnya lemah belajar. ADHD dianggap punya dasar neurofisiologikal namun tidak sama dengan lemah belajar, ADHD mencerminkan mampu untuk memfokuskan dan mempertahankan perhatian secara selektif.
Untuk mempertimbangkan sebagai ADHD, simptomnya harus tampak sebelum berusia 7 tahun, bertahan selama paling sedikit 6 bulan, dan jadi tidak konsisten dengan tingkat pertumbuhan seorang anak, simptom itu juga harus bisa diobservasi paling sedikit di dua tempat (misalnya di rumah dan di sekolah) dengan bukti kelemahan mencolok dalam hal fungsi pekerjaan, akademik atau sosial. Yang terakhir simptom itu tidak lebih disebabkan oleh gangguan mental (Betty & Osman, 2002)
Sumber : http://Reed, K. L. (1991). Quick reference to Occupationa Theraph ...
Rabu, 24 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar