Sabtu, 20 Februari 2010

Anak Susah Diatur

Seorang ibu yang memiliki dua anak yang berusia 7 tahun dan 4 tahun. Suaminya meninggal satu tahun yang lalu, sehingga si ibu menjadi single parent. Dia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan swasta. Saat bekerja ,ia menitipkan anak-anaknya di mertuanya. Kedua anaknya pertumbuhannya baik, lincah dan sehat. Hanya saja, si anak yang berusia 7 tahun ini seringkali susah diatur dan juga kerap mengganggu adiknya. Meskipun sudah berkali-kali dimarahi ,tetap saja perilaku jahilnya terkadang muncul.
Sedangkan adiknya bila ditanya oleh guru play groupnya selalu menjawab tidak tahu.dia selalu asyik dengan mainan yang dibawanya dari rumah.

Bagaimana mengatasi masalah yang dialami kedua anak ini ??

Kedua anak ini masih kecil,masih sangat membutuhkan perhatian dan pendampingan akstra dari orang tua lengkap. Permasalahan yang dihadapi kedua anak ini mungkin karena kesulitan mentaati tata tertib yang dihadapi. Hal itu karena selama satu tahun ini mereka tinggal berpindah-pindah. Terkadang di rumah sendiri, ditempat mertua, atau di tempat lain.
Saat di rumah sendiri tentu aturanya berbeda dengan ketika di rumah mertua. Misalnya saat dirumah mendisiplinkan anak untuk tidur siang, makan ,mandi, dan belajar sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Akan tetapi ketika anak-anak berada di rumah neneknya, mungkin aturannya cukup longgar, tidak harus makan atau tidur tepat waktu.
Perbedaan aturan itu dapat menimbulkan masalah tersendiri bagi anak. Anak yang tadinya menurut tiba-tiba berani melawan. Perbahan sikap itu tak lain dilandasi pengalamannya bahwa ditempat lain ternyata boleh tidak melakukan sesuatu yang tadinya menjadi sesuatu yang tadinya menjadi sesuatu yang sifatnya wajib.
Oleh karena itu , jika menitipkan anak –anak pada mertua misalnya, hendaknya memberitahukan aturan yang telah diterapkan di rumah pada mertua. Mintalah mertua juga menerapkan aturan yang sama pada anak-anak. Jika anak mendapatkan aturan yang sama dimanapun berada, maka perilakunya tidak akan berubah.

Sedangkan untuk adiknya yang sering menjawab “tidak tahu” terhadap setiap pertanyaan, mungkin saja itu merupakan bentuk mencari perhatian akibat tidak diperhatikan penuh oleh gurunya. Perlu dimengerti, disekolah seorang guru harus membagi kasih sayangnya dengan puluhan siswa. Mungkin saja hal itu yang menjadi masalah bagi anak, sehingga si anak membuat ulah, seperti tidak mau menjawab pertanyaan dan bermain sendiri dengan mainannya.
Dalam kondisi ini si ibu harus berkomunikasi dengan gurunya dan bersabar mendampingi anaknya. Selanjutnya secara perlahan mengarahkan dan memberikan penjelasan pada anak bahwa situasi di ruma berbeda dengan di sekolah.



SUMBER : MAJALAH KARTINI edisi 18 September s/d 9 October

Tidak ada komentar:

Posting Komentar