Minggu, 08 November 2009

kesehatan mental pengeboman bunuh diri

Konsep kepribadian yang sehat sangat penting. Rumit, menantang, kompleks dan penuh dengan hal-hal yang tak diketahui, ditambah lagi kebenaran-kebenaran yang bernilai setengah-setengah serta sudah pasti merupakan suatu mode dan juga khayalan. Seolah tiada lagi perihal yang lebih berpengaruh terhadap hakikat kehidupan manusia selain tingkat kesehatan psikologis yang dimiliki untuk berhubungan dengan masalah-masalahnya.Konsep ini menggambarkan topik yang berusaha mencangkup kepribadian individu.Pada intinya adalah bagaimana cara manusia menjadi menurut kemampuannya.

Altruisme yang Ambigu
Praduga pengeboman bunuh diri di restoran cepat saji A&W Kramat Jati Indah ini dilatar belakangi oleh adanya ambiguitas wujud altruisme ( perilaku menolong orang lain tanpa mementingkan diri sendiri ) yang dilakukan MN, sang pelaku pengeboman bunuh diri. Keraguan MN dalam mengeksekusi bom bunuh diri memicu tiga pengandaian, yaitu :
a) Ia dalam kuasa indoktrinasi fanatisme, tetapi ia sendiri masih ambigu akan arti altruisme.
b) Ia memiliki gangguan kejiwaan berat.
c) Ia berada dalam tekanan problem personal yang mempresentasikan jutaan wajah frustasi.

Analisis Kasus

Dalam kasus pengeboman ini, berkaitan dengan teori Principle Of Organizing The Energi Level ( prinsip pengatur tingkat energi ) yang dikemukakan oleh Allport. "Energi harus diungkapkan secara konstruktif sehingga tidak menghasilkan prilaku yang destruktif ". Allport memakai alasan yang sama untuk masalah kenakalan, kejahatan dan pemberontakkan.
Sehingga dalam kasus pengeboman bunuh diri oleh MN ini, terjadi prilaku destruktif yang bertentangan dengan prinsip pengatur tingkat energi(Allport). Karena MN kekurangan tujuan yang berarti an konstruktif untuk menghabiskan energinya. Energi harus menemukan jalan keluar dan apabila energi tidak diungkapkan secara konstruktif maka mungkin energi akan dilepaskan secara destruktif.

Selain itu, MN diduga mengalami tekanan problem personal dan gangguan kejiwaan ( modifikasi gejala dan diagnosis karena stress ). Tekanan problem personal dan gangguan kejiwaan dapat terjadi karena konflik-konflik dan trauma-trauma masa lalu yang ia alami. Namun menurut teori Rogers, manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa masa kanak-kanak. Pengalaman masa lampau juga dapat mempengaruhi bagaimana cara kita memendang masa sekarang yang pada gilirannyamempengaruhi tinagkat kesehatan psikologis. Tetapi kita harus terfokus pada masa sekarang bukan masa lalu. Dalam teori Rogers, MN termasuk orang yang berkepribadian defensive,sehingga MN merasa kesulitan dalam pencapaian aktualisasi diri.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar